Seorang teman yang tinggal di Desa Calabai membawa kami ke sebuah pulau yang indah. Speed boat pun melaju membelah laut yang teduh membawa kami kira-kira satu jam lamanya menuju ke Pulau Satonda. Pulau Satonda tidak berpenghuni, satu-satunya kehidupan tetap di sana hanyalah seekor monyet yang dipelihara oleh pengawas pulau yang selalu datang dan pergi untuk memantau perairan di sekitar pulau untuk melindungi daerah tersebut dari nelayan-nelayan nakal yang memakai bom ikan.

Pulau Satonda sangat cantik dengan dermaga yang cukup panjang membawa kami memasuki pulau tersebut. Kami pun bersiap dan segera meloncat ke dalam air mengikuti teman kami yang sudah duluan menghilang ke dalam air untuk mencari ikan. Sayang sekali kami tidak mempunya kamera underwater  padahal keindahan bawah laut Pulau Satonda tidak cukup untuk dilukiskan dengan kata-kata saja. Perairannya juga cukup unik karena dalam jarak 1 km kami menjelajah dan snorkling, kami melewati beberapa kali pergantian air panas dan air dingin. Terumbunya masih asri dan ikan-ikannya sangat indah. Kedalamannya sekitar 5-8m dengan jarak pandang 20m.

Kesunyian pulau ini cocok untuk kami yang ingin sejenak menyepi dari hiruk pikuk selama perjalanan panjang menuju Desa Calabai. Pemandangan sore yang indah dan sajian ikan bakar hasil tangkapan teman membuat suasana yang sangat menyentuh dan akrab.

Perjalanan kembali ke alam selalu mengingatkan kami betapa besar dan hebatnya Sang Maha Kuasa dan selalu dapat merekahkan kembali secercah senyuman di wajah kami.